Asyiknya Nonton Pagelaran "Cahya Sumirat Dukuh Caruban II" di Keraton Kanoman.

Tak disangka sudah lama saya tidak menyaksikan penampilan kesenian karena hingga saat ini pagelaran kesenian seperti ini di Cirebon bisa dibilang sangat jarang digelar tak tau kenapa bisa seperti itu mungkin banyak hal yang tidak bisa dijelaskan sehingga jarang sekali di Cirebon adanya pagelaran kesenian seperti ini.

Oleh karena itu, Yayasan Cahya Widi Kesultanan Kanoman Cirebon menggelar pagelaran seni pada 25 Maret 2017 dengan tema Pagelaran Drama Tari Musikal Kolosal "Cahya Sumirat Dukuh Caruban II" yang diadakan di Siti Inggil Kesultanan Kanoman Kota Cirebon.

Pagelaran Cahya Sumirat Dukuh Caruban 2 ini merupakan sebuah gagasan dari Pangeran Raja Mochamad Qodiran yang merupakan Pangeran Patih Kesultanan Kanoman Cirebon. Acara ini tentunya dapat mempererat silahturahmi antar seniman dan juga mengenalkan kesenian yang selama ini ada.

Sekilas "Cahya Sumirat Dukuh Caruban 2".
Setelah Kerajaan Caruban memisahkan diri dari wilayah Kerajaan Pajajaran maka pembayaran upeti dan pajak untuk Kerajaan Cirebon dibebaskan, namun untuk Kuningan pajak dan upeti masih berlaku. Untuk penarikan pajak dan upeti dari Kuningan Prabu Siliwangi mewakilkan kepada Prabu Cakraningrat dari Kerajaan Galuh. Akhirnya Prabu Cakraningrat mengutus Patihnya yang bernama Adipati Arya Kiban ke Kuningan, namun ternyata Pangeran Kuningan menolak mentah - mentah tidak mau membayar pajak dengan alasan bahwa Kuningan sekarang masuk wilayah Kerajaan Cirebon yang sudah membebaskan diri dari Kerajaan Pajajaran. Sebagai akibat dari penolakannya maka terjadilah perang tanding antara Pangeran Kuningan dan Adipati Arya Kiban.

Sementara di Kerajaan Cirebon telah datang rombongan dari negeri China dan Arab yang dikawal SyekhBenting, Adipati Keling dan Adipati Cirebon penuh dengan kesopanan. Baladika China ikut memeriahkan gerebeg Maulid Nabi sambil membawa atraksi seni cokek, Barongsai, Liong dan lain sebagainya, diiringi para Baladika China, membawa beberapa peti, hadiah sertamerta pendamping Dwaja China Negara jaber warna emas sulaman sutera merah gemerlapan.

Kemudian datanglah Pangeran Kuningan melaporkan kejadian yang telah terjadi tentang perang tandingnya dengan Adipati Arya Kiban di Gunung Gundul (Palimanan) kepada Kanjeng Sunan Gunung Jati.

Lalu diutuslah Nyi Mas Gandasari untuk menyamar sebagai Nyi Ronggeng yang teramat sangat cantik, sehingga Raja Galuh pun terpikat dan terpesona, akan tetapi dengan memanfaatkan kesempatan tersebut Nyi Mas Gandasari merayu agar Raja Galuh menunjukkan pusaka Kerajaan Galuh, Bokor Emas yang kemudian diambil oleh Nyimas Gandasari, dan membuat Prabu Cakraningrat murka dan mengirimkan bala prajurit untuk menyerang Cirebon.

Akhirnya, peperangan tersebut usai bahkan tak ada lagi kekacauan yang berarti di kawasan Keraton Cirebon dan sekitarnya. Setelah keadaan pulih sebagaimana yang diharapkan, maka ketiga Kesultanan Cirebon, sampai akhir zaman. (Sumber : Buku dari Pihak Keraton Kanoman)

Pagelaran "Cahya Sumirat Dukuh Caruban II" yang digelar di Siti Inggil Kesultanan Kanoman Kota Cirebon dinilai sukses bahkan dipadati masyarakat Cirebon dan sekitarnya saat pertunjukkan dimulai walaupun acaranya sempat ngaret dikarenakan cuaca hujan yang berlangsung lama dari sore hingga malam tapi saat waktu menunjukkan 22.00 WIB hujan pun selesai acara pun baru bisa dimulai sesusai hujan selesai. Tak disangka walaupun hujan menguyur sejak sore masyarakat Cirebon dan sekitarnya sudah menunggu sampai bahkan hujan - hujanan di lokasi acara.

1 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.